Dagang Bakso Jago Up Selling

Hari ini saya berada di kawasan Gatsu Timur (Gatot Subroto) karena ada urusan keluarga. Waktu menunjukan jam 5 sore. Seperti nya perlu snack sore karena makan siang hari ini agak maju.

Datang ide dari langit pengen makan bakso. Sampai ketemu Bapak jual bakso depan minimarket Jaya Kerti. Lokasinya seberang Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda. Tanpa ada keraguan saya parkir dan menuju dagang bakso itu. Saya gak tau nama yang jualan dan tidak ada nama brand nya. Kita sebut saja Dagang Bakso ini Pak Budi. Tentu bukan nama sebenarnya, karena ini Bakso jadi saya pilih nama Budi.

Stand Bakso Pak Budi ada di deretan penjual makanan lainnya. Namun sangat jelas hanya ada Pak Budi yang jual Bakso. Singkat cerita, order bakso seperti biasa.

Dagang Bakso Jago Up Selling
ini bukan Bakso Pak Budi.

 

Makan Bakso di Gatsu Timur yang Enak

Urutan pesannya sangat terstruktur. Kenapa bisa terstruktur? Karena ada 3-4 orang yang mengantri di depan saya. Saya duduk dan langsung memesan saat giliran sudah dapat. “Pesan bakso satu mangkok Pak” ucap saya. Urutan menarik ada disini.

 

Bakso Makan disini atau bawa pulang?

Harusnya makan ditempat kan ya, karena saya sudah duduk dan memesan. Bukan berdiri untuk stand by pergi saat sudah dapat pesanan. Saya rasa hal ini tetap ditanyakan karena sudah menjadi template dan keseharian Pak Budi.

 

Bakso Ayam atau Bakso Sapi Pak?

 

Read:  Bendahara UHA Ubud Hotels Association Siap Ngayah

Pertanyaan kedua ini memberikan pesan kuat karena dia jualan 2 jenis bakso dan berbeda tempat. Waktu itu saya pesan bakso Ayam karena saya tidak makan sapi dengan alasan pribadi. Rasa Bakso nya enak, komposisi daging dan tepungnya seimbang. Bagi yang senang makan bakso pasti paham dengan komposisi yang seimbang ini. Terkadanga ada bakso yang bukan bakso, saya menyebutnya bakso tepung. wkwk

Setelah mengisikan mie, kol, seledri, dan bumbu lainnya. Kemudian Pak Budi menanyakan sekali lagi. Bakso ayam kan ya Pak? Yes benar jawab saya. Sudah ada personal touch disana, karena dia sebenarnya sudah tau namun memberikan pengulangan untuk memastikan.

Kemudian dia mulai mengambil bakso dan menghitungnya layaknya Bapack Bapack yang jual bakso lainnya. Karena setiap butir bakso yang diberikan di mangkok berisikan rumus matematika untuk costing makanan yang sudah diperhitungkan Pak Budi.

 

Bakso Pakai Tahu?

Nah dari sini lah niatan saya menulis tulisan ini dimulai. Dari pertanyaan sederhana ini saya mulai merasakan Pak Budi adalah salesman handal. Karena saya sebelunya tidak kepikiran untuk makan selain Bakso sore ini. Namun karena Pak Budi mewarkan produknya yaitu tahu, saya jadi menambah produk yang saya beli. Tak hanya itu, masih ada lagi yang menarik. Lihat di bawah ini.

 

Pakai Telur Pak?

 

Tinggggg, otak saya langsung dibuatnya tersenyum. Bapak ini cerdas! Saya langsung merespon, “nggih, pakai telor Pak”.

Pakai tahu dan pakai telor, bakso saya sore ini di Gatsu Timur. Entry point nya Bakso, up selling nya tahu dan telur.

 

Bayar Lebih Mahal

Jika dihitung, Pak Budi kira kira mendapat kenaikan penjualan senilai 40-45% kira kira. Karena saya lupa jika dihitung per mangkuk Baksonya. Saya makan di tempat dan di bungkus untuk 3 porsi.

Read:  Family Trip Jogja 2022 with Gek Maha, Gek Cintya

Saya ingat harga yang ada di sana per mangkok adalah Rp. 10.000. Jadi anggap saja saya yang semula berebcana belanja sepuluh ribu rupiah, kalau bertambah 40% saja sudah menjadi Rp. 14.000. Dengan tambahan tahu dan telur tadi. Jika ini konsisten dilakukan, Pak Budi bisa jualan 40% lebih banyak setiap harinya.

 

Terlihat Sederhana namun Berdampak Besar

 

Jika subject bakso ini diganti dengan jualan Mobil, misalnya. Dari jualan mobi saja kemudian ditambah ganti velg dan aksesoris mobil lainnya. Bisa menambah penghasilan 40% dari proyeksi awal itu merupahan sebuah hal yang luar biasa. Pak Budi Dagang Bakso Jago Up Selling kamu keren, saya idolamu di dalam penjualan.

 

Praktek dan Latihan

Saya yakin skill Pak Budi Dagang Bakso Jago Up Selling ini tidak datang dalam satu malam. Saya tidak tau pasti, namun kalau Pak Budi bisa saja terlatih sendiri dan tidak belajar dari teori serta keilmuwan. CMMIIW correct me if I wrong.

 

Kesimpulan

Bagi saya dan team saya yang membaca tulisan ini. Bahkan kamu yang sudah membaca tulisan ini sampai disini. Seharusnya kita juga menerapkan hal yang dilakukan Pak Budi yang saya temui hari ini. Karena konsumen nya sudah kita dapat, tinggal di goreng sedikit lagi bisa matang dan berbau harum.

Kenaikan pendapatan dapat dimaksimalkan dengan melakukan up selling. Materi Up Selling ini mungkin banyak praktisi dan akademisi yang menjelaskan. Namun menurut saya up selling adalah menjual lebih banyak dari apa yang diminati oleh konsumen. Dengan memahami buyer pesona kita akan lebih mudah melakukan penawaran kepada konsumen.

Apa itu Buyer Persona?

Buyer Persona adalah … Bisa kita bahas di lain artikel dan lain waktu.

Semoga bermanfaat
Putu Surya